Sabtu, 17 Mei 2008

KERIS dalam PEWAYANGAN, DONGENG dan ROMAN SEJARAH


K ERIS memllikl hu-□ungan yang cukup grat dengan seni pe­wayangan. Dalam aewayangan, kens !idak hanya terkait dengan aspek seni knyanya. tetapijuga sampai ke ragam cerila dan simbolis-menya. Bahkan lidak hanya lerdapal pada cerila wayang purwa, letapl uga pada v;ayang golek Sunda dan bebera-pa jenis wayang lain di luar Java. Dalam cerita. lerdapal beberapa nana beniuk keris yang dikaitkan dengan tokoh wa­yang tertentu, sepertl dinyatakan pada uraian berlkul.
Pasopati dalam dunla pewayangan adalah nama anak panah pusaka mi-llk Raden Arjuna yang diparolehnya dari Batara Guru setelah dia bertapa sebelum bertugas membunuh Prabu Nlwatakawaca. Raja Manimantaka. Pa­nah Pasopati berbenluk wulan tumang-gal (bulan sabit). Pusaka mi dcentakan dalam lakon 8egawan Ciptonng. yang merupakan elaborasi Kakawn Arjuna
Wiwaha yang dllulis pnde zsrnsn Prabu Airlangga pada abad ke-11. Namun, dalam dunia perkerisan Pasopati adalah nama bentuk sebuah keris lu'us. Keris Kiai Kata Dete. salah satu pusaka miltk Adipatl Kama pemberian Dewa, memillkl kelebihan dapat mengeluarkan su-ara yang amat mirip suara pemlliknya. Suara keris Itu terdengar beberapa saat $etelah senapati Astma tersebut gugur dalam perang metawan Aruna. Kisah itu dlcentakan dalam lakon Kar-na Tandhing yang merupakan bagian dari kisah Baratayuda. Selain Kiai Kala Dete. Kama uga memillki keris pusaka lain, yakni Kiai Jalak. Jalak adalah nama bentuk keris (urns yang lain.
Beberapa nama kens lain yang (uga dikenal dalam cerita wayang adalah se-bagai berikut: Kiai Jalak Ngoceh: sen-lata raksasa cakil dari negen seberang; Kiai Kate Misani: pusaka Raden Sad2wa dari Sawojajar; Kiai Kala Nadah: pusaka Raden Arjuna dart Madukara; Kiai Pu-lang Gem: pusaka Raden Arjuna; Kiai Tilam Upih: pusaka Prabu Yudistiradan Amarta; dan Kiai Sengkelat: pusaka Raden Narasoma/Prabu Salya dan Mandraka.
Prabu Batadewa sesudah mema-suki usia lanjut memutuskan untuk lengsef kaprabon (tunjn tahtaj dan hidup sebagai pertapa dengan gelar Begawan Curiganata. Curiga adalah kata padanan untuk keris. Dalam seni kriya wayang kulit purwa. kaitan antara keris dan dunia pewayangan lebih jelas lagi. Tokoh wayang seperti Cakil, Buta Terong, Patih Sabrang. dan juga Patih Udawa. semuanya menyandang keris yang dllukiskan dalam bentuk dekora-tif-realistis. Hal itu didapati pada wa­yang gagrag Surakarta dan Yogyakarta (Kasunanan. Mangkunegaran. Kesulta-nan. dan Pakualaman).
Pada tokoh golongan ksatria. ben­tuk keris yang disandang dibelakang pinggang distiler menjadl hiasan yang disebut manggaran. Pada wayang krud, wayang golek purwa. dan bebe­rapa jenis wayang lain, keris digambar-kan dalam bentuk yang iebih realistls dalam llga dimensi. DI alas panggung pergelaran wayang orang. hamplr tidak ada tokoh wayang pria yang tidak me-ngenakan keris. Demikian juga, dalang dan penabuh gamelan, semuanya me­nyandang kens sebagai pelengkap busana. Wayang kulit gaya Pakualaman hampir semuanya dibuat menyandang kens yang digambarkan secara realis-tis; bahkan Bima yang hanya mengena-kan cawat pun menyandang keris.
Seballknya. dunia perkerisan juga mendapat pengaruh dari dunia pewa­yangan. Pengaruh tersebut tampak pada cara penamaan bentuk keris. dan pada nama jenis bentuk hulu keris yang lain. Sebagai contoh, ditambah-kan cerita wayang sebagai berikutAnoman atau Hanoman dalam pewa-yangan adalah seorang tokoh manu-sia-kera yang menjadi pahlawan negerl Pancawati karena daiam parang besar melawan Alengka berhasil menaklukan Rahwana. Dalam perkensan sebutan Anoman dlgunakan untuk menamai bentuk bilah keris berluk lima yang dilengkapi dengan hiasan: kemOang ka-cang, jalen. lambe gajah, pejetan. tikel alts, sogokan depan-belakang panjang hingga ujung bllah. sraweyan. ri pand-han. serta dua buah pudhak sategal di klri-kanannya. Batari Durga pada awal-nya adalah bidadarj canllk bernama Dewi Uma. Karena suatu kesaiahan ler-hadap Batara Guru, suaminya. la dikutuk menjadi perempuan yang bermuka rak-sasa. Dalam perkensan terdapat bentuk tajeran (hulu) yang dibual seperti sosok Batari Durga untuk menambah kesan wibawa serta seramrtya kens yang ber-sangkutan. Bentuk itu juga dimaksud-kan sebagai lambang si penunggu atau penjaga yonl Keris tersebut. (bersambung ..... website dalam pengembangan)

Tidak ada komentar:

www.flickr.com